Eskalator Rp 100.000,-

(Thursday, February 11, 2010)

Murah ya, eskalator harganya cuman Rp 100.000,-? Ohoho…eskalator yang ini tidak untuk dijual kok, tapi bisa dibilang eskalator Rp 100.000,- ini berhubungan erat denganku dan beberapa temanku yang gila, terutama Kuma. Masih ingat kejadian di saat aku mematikan eskalator dengan innocent tanpa ketahuan? Atau Kuma yang mematikan eskalator dan tertangkap basah oleh satpam? Kalau belum tau, silakan baca postinganku yang berhubungan dengan eskalator.

Jadi, kejadian dimulai ketika Gita mengirim sms padaku di pagi hari, yang mengatakan bahwa ia ada janji dengan seorang temannya di Royal Plaza yang sudah menjadi rahasia umum betapa dekatnya jarak antara rumahku dengan mall tersebut. Sebelum bertemu dengan temannya, Gita mengatakan bahwa ia akan memberikan software titipanku (akhirnya dapat juga setelah perjuangan berabad-abad!) dan kami berjanji akan bertemu di rumah Kuma sebelum pukul 9 (karena Kuma akan ke kampus), karena Gita belum ingat jalan menuju rumahku.

Aku dan Kuma sama-sama menunggu kedatangan Gita. Pukul 8.30, belum ada kabar. Kuma menanyakannya tapi aku mengatakan bahwa sebentar lagi Gita pasti akan datang, karena ia berkata berangkat dari rumah pukul 8. Tapi sampai pukul 9 masih juga tidak ada kabar. Aku pun mengatakan agar Kuma langsung saja berangkat ke kampus, Gita biar aku yang mengurusnya. Toh akulah yang memiliki keperluan dengan Gita. Tak lupa aku pun memberitahu Gita bahwa Kuma tidak lagi di rumahnya, dan memintanya untuk menunggu saja di gang rumah Kuma untuk kujemput. Sekitar pukul 9.30, Gita pun tiba dan aku menjemputnya. Ternyata di daerah rumahnya turun hujan, jadi perjalanannya sempat terhambat karenanya.

Setelah meng-copy software pesananku dari Gita, kami pun berangkat menuju Royal Plaza untuk menemui teman Gita yang sudah menunggu cukup lama di sana. Kata Gita, temannya yang ternyata bernama Ratna itu merasa bosan dan ingin jalan-jalan. Hmmm….pilihan tempat yang buruk untuk melepas penat sebenarnya, tapi terserah sajalah.

Kami bertiga berjalan-jalan mencari tas laptop untuk Ratna (yang malah berakhir dengan membeli dompet), kacamata baca +1,75 untuk ibu Gita (kacamatanya pecah karena tertimpa buku) dan berkeliling mencarikan hadiah apa saja untuk kakak Gita (yang berakhir dengan sarung tangan yang tidak mahal harganya, padahal Gita berencana membeli yang setidaknya berharga sama atau hampir sama mahalnya dengan hadiah dari kakaknya, aigoo…). Setelah itu kami merasa lapar, dan kami pun membeli makanan, yang hampir selalu kami beli setiap pergi ke sana: nasi goreng Rp 16.000,-. Satu porsinya cukup untuk dimakan 3 atau perempuan normal. Kemudian setelah menunaikan ibadah shalat dhuhur, kami bertiga berjalan tanpa arah yang jelas, sekalian untuk menghabiskan waktu menanti Kuma yang katanya akan menyusul.

Di saat perjalanan yang tak jelas arahnya itu, aku tak sengaja melihat sebuah peringatan di bagian bawah eskalator. Sebuah peringatan yang membuatku dan Gita ingin tertawa karena peringatan itu kemungkinan besar berhubungan dengan kami.

sebuah peringatan yang takkan terlupakan


MEMATIKAN ESCALATOR DENGAN SENGAJA DENDA RP 100.000,-

Kami berdua merasa lucu melihat peringatan tersebut, dan pada akhirnya kami memberitahu Ratna yang memang tidak ada hubungannya dengan hal tersebut, tentang kebodohan kami (kebodohanku dan Kuma sebenarnya, hanya saja Gita jadi ikut terlibat karenanya). Aku pun merasa bersyukur karena saat kami melakukan keisengan saat itu belum ada peringatan tersebut! 😛

16 responses to this post.

  1. hihihi
    coba yg baru dong
    matiin lift atau bunyiin alarm kebakaran gt d:

    sblah mana sih eskalatornya?

    Reply

    • Posted by Jiyuu on April 5, 2010 at 2:09 pm

      aigoo…kalo matiin lift, aQ g bisa keluar donk…=.=a
      alarm kebakarannya kapan” aja, kalo udah kumpulin nyali, haha 😛
      sebelah mana? Yg Q n Kuma matiin ato yg dikasih tanda ‘denda 100.000’? Kalo yg Qmatiin c eskalator yg ke toko penuh tempat tidur (aQ gtw namanya), kalo Kuma matiin eskalator yg paling atas, deket mushalla+toilet daerah 21. Tapi kalo yg dikasih tanda denda, itu……SEMUA. wkwk*

      Reply

  2. be… soale satpam e wis dikandani satpam sing mall ROYAL. soale dirimu sering mematikan Escalator. kalo kamu ga ada baru dicopot tulisane.

    Reply

    • Posted by Jiyuu on April 5, 2010 at 2:20 pm

      aigoo….g ada aQ, Dita pun jadi…huahahahaha*perusak*

      Reply

      • Posted by Jiyuu on April 12, 2010 at 6:02 pm

        bukan hobi, cuman karena memiliki rasa ingin tahu yg amat sangat besar, makanya aku nyoba mencet tombol STOP-nya,hohoh 😛

  3. ternyata matiin lift sudah jadi hobi toh xD haha
    dasar sensei

    Reply

  4. sensei.. aku sudah tau sekarang!! hahaha
    edan bener! bener2 edan! 😛

    Reply

  5. kan aku sudah gak pernah ke royal ya maklum lah
    gimana tuh kabarnya si satpam ganjen? ahahaha (kabuuuuuuuur..)

    Reply

  6. bener2 gak nyangka, dari sebuah ke isengan bisa melahirkan sebuah peraturan baru
    hahaha

    Reply

  7. Posted by nyolism on September 29, 2010 at 9:26 am

    bikin ke isengan lagi dong biar makin banyak peraturan di dunia ini.. ahahaha

    eh sensei.. aku punya temen maba di komunikasi lho

    Reply

    • Posted by Jiyuu on October 6, 2010 at 7:01 am

      haiish…doyan amat ma peraturan… -.-a

      hhoo ya? Siapa namanya? Cewek ato cowok?
      haa… sayang sekali Jumat-Minggu kemarin Q g ikut acaranya komunikasi di luar kota, jadinya g kenal ma maba… 😦

      Reply

  8. biru cahya, cewek, pake kerudung
    kalo mata kuliah umum bareng maba kan?

    Reply

    • Posted by Jiyuu on October 7, 2010 at 8:22 pm

      ….uweweew…Biru Cahya itu namanya? (kirain dia biasa pake jilbab warna biru, wkwk 😛 ). Haa…beneran gtw soal maba deh, besok” Qtanyain temenQ deh, hehe.

      Waahh…matkul yg Q ambil g ada yg barengan ma maba. Ada 1 sebenernya, tapi abis itu kelasnya dibagi 2 gara” kebanyakan… :O

      Reply

Leave a reply to nyol cekikik Cancel reply