Hisashiburi~! Maaf ya lama nggak posting. Tiap berhadapan sama komputer rasanya jadi lupa mau posting apa, hehehe. Dan selama 5 hari dalam seminggu ini aku harus rajin ‘memberi asupan gizi’ untuk blogku tercinta, karena semester ini aku mengambil mata kuliah Jurnalisme Online, dengan tugas pertama seperti ini.
Well, hari ini seperti biasa, cerita datang dari sebuah ruang kecil di gedung lama Psikologi UA, yaitu ruang operator PMPM. Yang baru pertama mampir ke blog ini mungkin belum tau apa itu PMPM. Sedikit informasi saja, PMPM (Pusat Media Pembelajaran Mandiri) adalah sebuah sudut di gedung lama Psikologi yang memfasilitasi para mahasiswa untuk menikmati akses internet gratis. Biasanya juga dipakai untuk rapat BEM dan semacamnya. Tempatnya cozy, lantai kayu, tersedia bantal-bantal duduk, pencahayaan remang-remang (jangan berpikiran negatif ya) plus sejuknya AC bisa bikin siapa pun lupa waktu. Well, at least akulah yang seperti itu, hehe 😛 .
Dan yang pasti aku sering pergi ke sana.
Hari ini, setelah kuliah pun aku ke PMPM. Setibanya di sana, ada temanku Kuma dan Grace, plus penjaga ruang operator PMPM, Pak Biv. Agak capek dan ngantuk, aku iseng mengintip ke dalam PMPM. Ternyata ada pengumuman kalau sore ini PMPM disewa BSO Futsal untuk rapat.
Tapi dasarnya suka iseng, aku pun pura-pura bego (nggak mau ngaku kalau asli bego), “Hoooh, PMPM mau dipakai futsal!” 😯
Dan Grace pun melempar pandangan plis-Bek-jangan-sebego-itu-dong.
Beberapa menit kemudian, datang seorang Tata dan Hafidz (keduanya berjenis kelamin laki-laki), dan melihat pengumuman yang sama.
Tata: Wah, harusnya kita ikutan ya! (ngomong sama Hafidz) Tapi pakai stiletto 12 senti!
……………………………………………….
…………………………………….
……………………..
….. Oke. Bayangkan bagaimana malang nasib lawan tanding tim futsalnya Tata nantinya. 😯
Nggak berhenti sampai di situ, ternyata Tata masih menggebu-gebu soal ‘impiannya’ bermain futsal.
Tata: Eh, nggak sih, mestinya pakai yang tingginya 1,5 meter aja!
Great.
Kuma: Please, itu bahkan lebih tinggi daripada tinggi badanku!
Agak hiperbola sih, secara tingginya Kuma 150 senti lebih sedikit.
Hafidz: Mau main futsal atau egrang sih?
Dan sebenarnya bahkan egrang pun cara mainnya berbeda dengan cara memakai sepatu.
Tapi si Tata ini tampaknya cuek bebek sama komentar orang lain di sekitarnya. Bukannya diam, membalas komentar yang lain atau cuma sekedar tertawa, Tata malah lanjut. Lanjut gilanya.
Tata: Oh! Harusnya pakai wedges 3 kilometer!! (mengucapkan dengan ekspresi ideku-sungguh-brilian)
………………………
………….
…Oke, oke. Membayangkan memakai stiletto 12 senti saja tampaknya sudah sangat amat menyiksa sekali (bukan bermaksud boros kata atau hiperbola, tapi bagiku memang sangat mengerikan), apalagi………wedges 3 kilometer! Itu wedges atau jembatan sih? 😯
a Fried Duck 